1). Klasifikasi Sistem Alami
Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari
adanya persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang : kucing, anjing, sapi, kuda,
dan harimau. Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang
itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang
dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya
suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami. Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.
2). Klasifikasi Sistem Buatan
Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik,
sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan
oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan
sebagai "Bapak Taksonomi". Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.
a). Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
b). Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
c). Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut.
Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
Filum/Divisio : bagian/keluarga besar
Klassis : kelas
Ordo : bangsa
Familia : suku
Genus : marga
Species : jenis
Keterangan :
Kingdom untuk hewan, Regnum untuk tumbuhan,
Filum untuk hewan, Divisio untuk tumbuhan.
Jika kita perhatikan klasifikasi tersebut terdiri atas beberapa tingkatan, mulai dari kelompok besar, kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Selanjutnya, kelompok kecil dibagi menjadi beberapa kelompok kecil lagi sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil yang hanya mempunyai anggota satu jenis makhluk hidup.
Tiap tingkatan kelompok inilah yang disebut takson. Takson disusun dari tingkat tinggi ke tingkat rendah. Dengan demikian, semakin tinggi tingkatan takson, maka semakin umum persamaan ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu makhluk hidup. Sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson, maka semakin khusus persamaan ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu makhluk hidup. Biasanya tingkatan ini memiliki jumlah makhluk hidup yang sedikit. Sedangkan taksonomi adalah cabang ilmu biologi yang khusus membahas sistem pengelompokan makhluk hidup. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar berikut ini!
Untuk aturan penamaan setiap takson, silahkan baca pada artikel "Aturan Penamaan pada Takson".
3). Klasifikasi Sistem Filogenik
Coba teman-teman ingat kembali tentang teori evolusi dari Charles Darwin
yang kita pelajari di SMP/MTs! Bertolak dari teori evolusi Darwin tersebut muncullah klasifikasi sistem filogenik. Sistem klasifikasi ini dikelompokkan
berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme atau kelompok dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Organisme atau kelompok yang
berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak bila dibandingkan dengan organisme atau kelompok yang berkerabat jauh. Cara mengelompokkan
makhluk hidup dilakukan dengan mengamati ciri-ciri secara morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku. Sumber Tulisan :
BIOLOGI Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X oleh Idun Kistinnah dan Endang Sri Lestari