Kehidupan asalnya dari lautan
Di biosfer terdapat bermacam-macam materi yang mengandung
energi. Materi dan energi yang berasal dari lereng gunung, lembah
mengalir terbawa arus air ke sungai yang akhirnya menuju ke lautan. Di lautan terkumpul materi yang berupa zat-zat kimia berupa unsurunsur karbon (C), hidrogen (H2), oksigen (O2), dan nitrogen (N2). Dengan adanya gelembung larutan unsur-unsur tersebut terjadi reaksi kimia dan pada suhu tertentu akan menghasilkan zat hidup yang berupa protein. Zat hidup itu selanjutnya akan mengalami evolusi yang akhirnya menjelma menjadi makhluk hidup. Makhluk hidup yang masih sangat sederhana yang disebut virus.(Harliyono, 1999:6)
Kehidupan asalnya dari udara
Teori ini telah dibuktikan oleh Prof. Urey dibantu oleh asistennya
Stanley Miller. Teorinya disebut teori Urey dan percobaannya disebut
percobaan Miller. Senyawa-senyawa kimia yang ada di lapisan atas biosfer apabila terkena panas akan menguap. Di atmosfer terkumpullah uap, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan karbon. Pada saat terjadi halilintar yang merupakan energi listrik alam, menyebabkan uap-uap tadi dapat berhubungan dan terjadilah reaksi kimia. Hasil dari reaksi tersebut adalah zat yang berupa protein. Zat tersebut pada keadaan suhu tertentu akan menjelma menjadi zat hidup selanjutnya berkembang menjadi makhluk hidup.
Berikut Teori asal-usul kehidupan, yaitu:
Teori abiogenesis (generatio spontanea)
Pada abad ke-17 Aristoteles menyatakan bahwa makhluk hidup itu
terjadi dengan mendadak atau secara spontan (abiogenesis atau generatio
spontanea). Teori ini didukung oleh Leeuwenhook (pencipta mikroskop).
Secara kebetulan Leeuwenhook mengambil sedikit air yang di dalamnya
terendam jerami yang busuk, ternyata di dalam air tersebut ditemukan
organisme hidup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa makhluk
terjadi begitu saja berasal dari benda mati.
Teori biogenesis
Teori ini tokohnya adalah Lazzaro Spallanzani, Francisco Redi, dan
Louis Pasteur. Teori ini berhasil menggugurkan teori abiogenesis. Teori
biogenesis mengemukakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup lain.
Semboyannya "omne vivum ex ovo, omne vivum ex vivo", yang
artinya kejadian makhluk hidup berasal dari telur, kejadian makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang sudah ada. Pada percobaan F. Redi menggunakan daging. Ternyata hasilnya Botol I (daging ditutup rapat) tidak ada mikroba, Botol II (ditutup dengan kain kasa) ada sedikit mikroba, Botol III (daging tidak ditutup) hasilnya banyak mikroba.
Spallanzani mengadakan percobaan dengan air kaldu yang perlakuannya sama seperti percobaan F. Redi. Hasilnya sama dengan percobaan F. Redi.
Louis Pasteur mengadakan percobaan dengan air kaldu yang ditempatkan pada labu berleher angsa. Hasil percobaannya sama dengan apa yang dilakukan F. Redi dan Spallanzani, yaitu menolak teori Abiogenesis.
Sumber Tulisan :
Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA dan MA kelas X oleh Suwarno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar